Senin, 09 Maret 2015

Not "A", but "S", find it>

11.02 PM, Yaa, memang inilah waktunya. Aku sempat melirik jam di hape-ku, dan memang kenyataannya waktu sudah menunjukkan waktu yg cukup larut. Memang tak ada yg spesial malam ini, sm seperti malam-malam sebelumnya. Tp entah kenapa, mata ini masih memancarkan cahaya terang, meski tak seterang lampu kamarku. Sedikit menelisik jauh keluar, aku masih menerawang sisa-sisa kenangan yg masih tersisa. Yaa, beberapa waktu yg lalu aku masih bisa bercengkerama dengan seorang gadis sebaya yg sudah hampir 6 tahun ku kenal. Rosa, sebut saja namanya begitu. Tempat favorit? Tak ada. Semua tempat sama. Hanya saja ada 1 tempat yg memnag membuat nyaman. Bukan karena tempatnya memang megah, wah, atau teruntuk kaum borjuis. Tapi memang suasana santai yg bisa aku dapatkan disana. KFC, ya itu tempatnya. Tempatnya tepat diseberang kampus hijauku. Cukup menyeberang beberapa langkah maka kau pun akan sampai. Tapi jujur, sampai sekarang aku ataupun dia tak pernah jalan kaki kesana, selalu boncengan 1 motor atau masing2 menggunakan Beat atau Vixion-nya sendiri, dengan konsekuensi parkir berlebih yg harus dibayar. Tak banyak memang yg diperbincangkan, menunya pun sesuai isi hati. Dengan segelas McFloat rasa Lemon dan sekantong kentang goreng ukuran sedang-pun cukup untuk 2 jam percakapan. Pembicaraannya juga naik turun, seirama dengan ayunan jari saat mengambil 1 stik kentang goreng, dicocol dengan saus pedas tentunya. Dari hal konyol sampai hal serius pernah kami perbincangkan bahkan kami perdebatkan, hingga tak jarang ada rasa jengkel yg dibawa pulang ke rumah, tanpa kentang pastinya. Yg sering di bincangkan, hanya beberapa gosip tak jelas, mulai dari orang-orang didalamnya bahkan “rumah yg menaunginya’ pun tak lepas dari gosipan kami. Tak semuanya gosip, kadang kami juga berdebat mencari solusi terbaik. Tak heran juga dia memuji hasil kerja ku selama 2 tahun terakhir. Hanya saja aku tak terlalu mempedulikan jika itu berhubungan dengan hal tersebut. Bukan berarti aku menutup diri dan bersikap seolah acuh-tak acuh, hanya saja aku berpedoman apa yg telah aku lakukan kemarin adalah hasil kemarin, apa yg mereka lakukan sekarang adalah sekarang. Sayangnya, belum sempat aku menceritakan semua yg terjadi, dia sudah harus meninggalkan ibukotaku, dia harus kembali menuju ibukotanya sendiri. Memang bukan alasannya sendiri, itu jelas bukan maunya. Ada beberapa hal yg menyebabkan semua itu terjadi dan aku? Hanya bisa berdiam diri. Sepenuhnya aku memandang, dia semakin terbang, seketika aku berdiri, dia sudah siap berlari. Aku masih disini, di ibukotaku. Mampirlah barang sebentar jika ada waktu. Tentang rasa, kau tak perlu cemas. Aku ini seperti monyet keras kepala yg tak bisa percaya jika ada yg mengatakan apel itu lebih enak daripada pisang. Bagiku, pisang adalah nomor 1, begitu juga kau. Terkadang memang aku terlihat ceria dengan beberapa teman wanita, tapi yakinlah Cuma ada 1 wanita yg bisa membuatku merasa ada, kau. Jikalau aku ada waktu, akupun akan menengok ibukotamu di sana. Tentu dengan ijinmu, karena aku tak mau lagi mengejutkanmu, hingga akhirnya aku sendiri yg terkejut. Ajak aku berkeliling kota-mu, karena jika kau biarkan aku sendiri, aku hanya akan menyesatkan diri sendiri. Mataku sudah sembab, hampir rabun sepertinya. 11.58PM, sepertinya aku ingat sesuatu. Besok tanggal 10 maret kan? Oh sh*t, aku hampir melupakannya. Happy birthday sayang, semoga ada bahagia yg selalu menunggumu disana. 24 bukan usia muda lagi, jadi berhentilah seolah-olah kamu adalah anak kecil yg harus selalu menangis berhari-hari hanya untuk masalah kecil. Doaku selalu terpancar untukmu, i do love you, Rosa. Salute de Faviglea.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ubuy lahay

Posting Komentar

Greeting from Neverland

Welcome to my lil blog...just keep on move.

Kamu Fitry Imut ya?Aku Followermu...^^